Pecel_Asem
Senin, 29 Oktober 2012
Inspirasi My Life
Usamah bin Ladin
Usamah
bin Muhammad bin Awwad bin Ladin
أسامة بن محمد بن عوض بن لادن |
|
Lahir
|
|
Meninggal
|
2 Mei
2011
(umur 54)
Abbottabad, Pakistan |
Nama panggilan
|
Usamah bin Ladin
|
Dikenal karena
|
|
Anggota dewan dari
|
Usamah bin
Muhammad bin Awwad bin Ladin (bahasa Arab: أسامة بن محمد بن عود بن لادن;
sering dipanggil Usamah bin Ladin (atau Osama bin Laden dalam
ejaan Inggris) alias Tim Osman, (lahir di Jeddah, Arab Saudi,
10 Maret
1957 – meninggal
di Abbottãbad,
Pakistan,
2 Mei
2011 pada umur 54 tahun)
adalah pendiri Al Qaeda.
Dilahirkan di
Jeddah, Arab Saudi,
kawasan pantai Laut Merah. Usamah adalah anak ke-17 dari 52
bersaudara. Ayahandanya yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani
miskin dari Yaman
yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia
II). Di tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan
usahanya yang baru bergerak dalam bidang bisnis pembangunan. Pada akhirnya ia
memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana
yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu ia telah
mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan
Saudi[1].
Muhammad bin Ladin kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di
Arab Saudi, yang diperkirakan memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika
Serikat. Dari keuntungannya ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham
sebesar hampir 300 miliar dolar Amerika.
Perjalanan hidup
Usamah bin
Ladin mulai membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika ia
berangkat ke Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang Afgan
yang dikenal sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan
Soviet[2]
. Usamah menggalang dana melalui jalur-jalur kekayaan dan relasi-relasi koneksi
keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan
bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Usamah juga terlibat mengambil bagian
dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.
Ketika
peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Usamah mendirikan gerakan Al Qaeda,
sebuah organisasi para mantan/eks pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya
yang membantu menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan
Afgan.
Ketika
tentara-tentara Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan, Usamah bin Ladin
pulang kembali ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada perusahaan konstruksi
dan bangunan milik keluarga, Group Perusahaan Bin Ladin. Di sini ia kemudian
terlibat bersama kelompok orang-orang Saudi yang berseberangan dan melawan
pemerintahan kerajaan/monarki Saudi, yakni terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada
tahun 1995 Usamah bin Ladin membangun infrasruktur di Sudan ketika hubungannya
dengan Presiden Umar al-Bashir dan Dr. Hasan Turabi yang
memerintah Sudan.
Pada tahun
1994, Pemerintah Saudi mencabut hak kewarganegaraan Usamah dan membekukan
seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negeri. Usamah bin Ladin diyakini
berbagai pihak sebagai tokoh pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional
dari kaum radikal Islam. Menurut Pemerintah Amerika Serikat, Al Qaeda telah
meniru gerakan-gerakan aliansi dengan pola pikir kelompok-kelompok
fundamentalis, seperti misalnya kelompok Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah
di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lainnya di
Yaman, Arab Saudi, dan Somalia. Organisasi Usamah bin Ladin juga memiliki
ikatan-ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah
pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang
ulama Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun
1995 menggagalkan persekongkolan peledakan beberapa tempat di kawasan kota New
York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheik Rahman bergabung bersama
kekuatan tentara dan perjuangan Usamah bin Ladin.
Sejak tahun
1992, Pemerintah Amerika Serikat memberi kesan bahwa Usamah bin Ladin dan
anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi target sasaran militer
Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan di Yaman, dan satuan militer yang
ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993,
diberitakan ada 18 orang anggota militer berkebangsaan Amerika Serikat yang
bekerja untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan penderitaan di Somalia,
mati dibunuh disana ketika menjalankan karya sosial mereka. Mayat tentara
pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada
tahun 1996 Usamah bin Ladin dikenai hukuman atas tuduhan melatih orang-orang
yang terlibat dalam penyerangan pembunuhan tentara pekerja sosial di atas dan
ia mengatakan bahwa para pengikutnya bersama kaum Muslim setempat telah
membunuh tentara-tentara itu. Penegak hukum Amerika Serikat juga menuduh bahwa
Usamah bin Ladin memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas
dua hotel di Yaman di mana para tentara Amerika Serikat bermalam dalam
perjalanan mereka ke Somalia.
Pada tanggal 7
Agustus 1998, delapan tahun setelah penugasan operasional militer, Amerika
Serikat membuat sebuah jebakan di Arab Saudi dengan meledakkan dua truk
bermuatan bom di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi dan membuat
alur cerita se akan akan otak peledakan adalah usamah bin ladin, Kenya; dan di
Dares Salaam, Tanzania. Usamah bin Ladin menolak bertanggungjawab, tetapi para
Hakim menegaskan keterlibatan dan kesalahannya itu terbukti dengan adanya
surat-surat faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Sel Usamah di London
setidaknya kepada tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga
menunjukkan pengakuan para pelaku tindak kriminal tertuduh pelaku pengeboman
Kedutaan-Kedutaan Besar, yang mengaku mereka adalah anggota gerakan Al Qaeda.
Empat belas
hari kemudian, pada tanggal 20 Agustus 1998, Presiden Bill Clinton
memerintahkan armada kapal perang Amerika Serikat menggempur kamp-kamp di
Afganistan yang menjadi target untuk melumpuhkan usamah binladin dengan
memberikan cap sebagai sarang pelatihan teroris, dan penggempuran terhadap
pabrik reaktor kimia di kota Khartoum, Sudan. Usamah bin Ladin bisa selamat dari serangan itu dan
dijatuhi hukuman oleh Amerika Serikat dengan tuduhan sebagai perancang atau
otak di balik serangan-serangan bulan November 1998.
Banyak pengamat
Islam Internasional mengatakan bahwa perlawanan Usamah bin Ladin dan Al
Qaeda-nya akan tetap berlanjut selama dunia barat khususnya Amerika Serikat
tidak mengubah kebijakan yang dianggap tidak adil terhadap negara-negara dunia
Islam. Kasus Palestina dan keberpihakannya terhadap Israel diantaranya, serta
serangan dan pendudukan terhadap Irak membuat masalah yang dikatakan dunia Barat sebagai terorisme
tidak akan selesai.
Senin, 08 Oktober 2012
about me :)
Nama : Atikah Fadhilah
Kelas : X-E
Sekolah : SMA Negeri 1 Tarakan
Hobi : traveling , ngeliat something unik
status : pelajar & lg LDR Takengon
TTL : Tarakan 12 april 1997
twitter : @tika_amansyacha
motto : be carefull to stay in there
Kelas : X-E
Sekolah : SMA Negeri 1 Tarakan
Hobi : traveling , ngeliat something unik
status : pelajar & lg LDR Takengon
TTL : Tarakan 12 april 1997
twitter : @tika_amansyacha
motto : be carefull to stay in there
Langganan:
Postingan (Atom)